Jumat, 08 Maret 2013

Cerpen Cinta Sedih : Janji Terakhir

JANJI TERAKHIR
oleh Efih Sudini Afrilya

Cerpen Cinta Sedih
Pagi ini dia datang menemuiku, duduk di sampingku dan tersenyum menatapku. Aku benar-benar tak berdaya melihat tatapan itu, tatapan yang begitu hangat, penuh harap dan selalu membuatku bisa memaafkannya. Aku sadar, aku sangat mencintainya, aku tidak ingin kehilangan dia., meski dia sering menyakiti hatiku dan membuatku menangis. Tidak hanya itu, akupun kehilangan sahabatku, aku tidak peduli dengan perkataan orang lain tentang aku. Aku akan tetap memaafkan Elga, meskipun dia sering menghianati cintaku.

“Aku gak tau harus bilang apa lagi, buat kesekian kalinya kamu selingkuh! Kamu udah ngancurin kepercayaan aku!”

Aku tidak sanggup menatap matanya lagi, air mataku jatuh begitu deras menghujani wajahku. Aku tak berdaya, begitu lemas dan Dia memelukku erat.

“Maafin aku Nilam, maafin aku! Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi. Aku janji Nilam. Aku sayang kamu! Please, kamu jangan nangis lagi!”

Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain memaafkannya, aku tidak ingin kehilangan Elga, aku sangat mencintainya.

Malam ini Elga menjemputku, kami akan kencan dan makan malam. Aku sengaja mengenakan gaun biru pemberian Elga dan berdandan secantik mungkin. Kutemui Elga di ruang tamu, Dia tersenyum, memandangiku dari atas hingga bawah.

“Nilam, kamu cantik banget malam ini.”

“Makasih. Kita jadi dinner kan?”

“Ya tentu, tapi Nilam, malam ini aku gak bawa mobil dan mobil kamu masih di bengkel, kamu gak keberatan kita naik Taksi?”

“Engga ko, ya udah kita panggil Taksi aja, ayo.”

Dengan penuh semangat aku menggandeng lengan Elga. Ini benar-benar menyenangkan, disepanjang perjalanan Elga menggenggam erat tanganku, aku bersandar dibahu Elga menikmati perjalanan kami dan melupakan semua kesalahan yang telah Elga perbuat padaku.

Kami berhenti disebuah Tenda di pinggir jalan. Aku sedikit ragu, apa Elga benar-benar mengajakku makan ditempat seperti ini. Aku tahu betul sifat Elga, dia tidak mungkin mau makan di warung kecil di pinggir jalan.

“Kenapa El? Mienya gak enak?”

“Enggak ko, mienya enak, Cuma panas aja. Kamu gak apa-apa kan makan ditempat kaya gini Nilam?”

“Enggak. Aku sering ko makan ditempat kaya gini. Mie ayamnya enak loch. Kamu kunyah pelan-pelan dan nikmati rasanya dalam-dalam.”

Aku yakin, Elga gak pernah makan ditempat kaya gini. Tapi sepertinya Elga mulai menikmati makanannya, dia bercerita panjang lebar tentang teman-temannya, keluarganya dan banyak hal.
Dua tahun bersama Elga bukan waktu yang singkat, dan tidak mudah untuk mempertahankan hubungan kami selama ini. Elga sering menghianati aku, bukan satu atau dua kali Elga berselingkuh, tapi dia tetap kembali padaku. Dan aku selalu memaafkannya, itu yang membuatku kehilangan sahabat-sahabatku. Mereka benar, aku wanita bodoh yang mau dipermainkan oleh Elga. Meskipun kini mereka menjauhiku, aku tetap menganggap mereka sahabatku.

Selesai makan Elga Nampak kebingungan, dia mencari-cari sesuatu dari saku celananya.

“Apa dompetku ketinggalan di Taksi?”

“Yakin di saku gak ada?”

“Gak ada. Gimana dong?”

“ya udah, pake uang aku aja. Setiap jalan selalu kamu yang traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir kamu. Ok!”

“ok. Makasih ya sayang, maafin aku.”

Saat di kampus, aku bertemu dengan Alin dan Flora. Aku sangat merindukan kedua sahabatku itu, hampir empat bulan kami tidak bersama, hingga saat ini mereka tetap sahabat terbaikku. Saat berpapasan, Alin menarik tanganku.

“Nilam, kamu sakit? Ko pucet sich?”

Alin bicara padaku, ini seperti mimpi, Alin masih peduli padaku.

“Engga, Cuma capek aja ko Lin. Kalian apa kabar?”

“Jelas capek lah, punya pacar diselingkuhin terus! Lagian mau aja sich dimainin sama cowok playboy kaya Elga! Jangan-jangan Elga gak sayang sama kamu? Ups, keceplosan.”

“Stop Flo! Kasian Nilam! Kamu kenapa sich Flo bahas itu mulu? Nilam kan gak salah.”
“Udah dech Alin, kamu diem aja! Harusnya kamu ngaca Nilam! Kenapa kamu diselingkuhin terus!”

Flora bener, jangan-jangan Elga gak sayang sama aku, Elga gak cinta sama aku, itu yang buat Elga selalu menghianati aku. Selama ini aku gak pernah berfikir ke arah sana, mungkin karena aku terlalu mencintai Elga dan takut kehilangan Elga. Semalaman aku memikirkan hal itu, aku ragu terhadap perasaan Elga padaku. Jika benar Elga tidak mencintaiku, aku benar-benar tidak bisa memaafkannya lagi.

Meskipun tidak ada jadwal kuliah, aku tetap pergi ke kampus untuk mengerjakan tugas kelompok. Setelah larut malam dan kampus sudah hampir sepi aku pun pulang. Saat sampai ke tempat parkir, aku melihat Elga bersama seorang wanita. Aku tidak bisa melihat wajah wanita itu karena dia membelakangiku. Mungkin Elga menghianatiku lagi. Kali ini aku tidak bisa memaafkannya. Mereka masuk ke dalam mobil, aku bisa melihat wanitaitu, sangat jelas, dia sahabatku, Flora….

Sungguh, aku benar-benar tidak bisa memaafkan Elga. Akan ku pastikan, apa Elga akan jujur padaku atau dia akan membohongiku, ku ambil ponselku dan menghubungi Elga.

“Hallo, kamu bisa jemput aku sekarang El?”

“Maaf Nilam, aku gak bisa kalo sekarang. Aku lagi nganter kakak, kamu gak bawa mobil ya?”

“Emang kakak kamu mau kemana El?”

“Mau ke…, itu mau belanja. Sekarang kamu dimana?”

“El! Sejak kapan kamu mau nganter kakak kamu belanja? Sejak Flora jadi kakak kamu? Hah?!!”

“Nilam, kamu ngomong apa sayang? Kamu bilang sekarang lagi dimana?”

“Aku liat sendiri kamu pergi sama Flora El! Kamu gak usah bohongin aku! Kali ini aku gak bisa maafin kamu El! Kenapa kamu harus selingkuh sama Flora El? Aku benci kamu! Mulai sekarang aku gak mau liat kamu lagi! Kita Putus El!”

“Nilam, ini gak…….”

Kubuang ponselku, kulaju mobilku dengan kecepatan tertinggi, air mataku terus berjatuhan, hatiku sangat sakit, aku harus menerima kenyataan bahwa Elga tidak mencintaiku, dia berselingkuh dengan sahabatku.

Beberapa hari setelah kejadian itu aku tidak masuk kuliah, aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan menangis. Beruntung Ibu dan Ayah mengerti perasaanku, mereka memberikan semangat padaku dan mendukung aku untuk melupakan Elga, meskipun aku tau itu tak mudah. Setiap hari Elga datang ke rumah dan meminta maaf, bahkan Elga sempat semalaman berada di depan gerbang rumahku, tapi aku tidak menemuinya. Aku berjanji tidak akan memafkan Elga, dan janjiku takan kuingkari, tidak seperti janji-janji Elga yang tidak akan menghianatiku yang selalu dia ingkari.

Hari ini kuputuskan untuk pergi kuliah, aku berharap tidak bertemu dengan Elga. Tapi seusai kuliah, tiba-tiba Elga ada dihadapanku.

“Maafin aku Nilam! Aku sama Flora gak ada hubungan apa-apa. Aku Cuma nanyain tentang kamu ke dia Nilam!

“Kita udah putus El! Jangan ganggu aku lagi! Sekarang kamu bebas! Kamu mau punya pacar Tujuh juga bukan urusan aku!”

“Tapi Nilam…..”

Aku berlari meninggalkan Elga, meskipun aku sangat mencintainya, aku harus bisa melupakannya. Elga terus mengejarku dan mengucapkan kata maaf. Tapi aku tak pedulikan dia, aku semakin cepat berlari dan menyebrangi jalan raya. Ketika sampai di seberang jalan, terdengar suara tabrakan, dan…………
 
“Elgaaaa…..”

Elga tertabrak mobil saat mengejarku, dia terpental sangat jauh. Mawar merah yang ia bawa berserakan bercampur dengan merahnya darah yang keluar dari kepala Elga.

“Elga, maafin aku!”

“Nilam. Ma-af ma-af a-ku jan-ji jan-ji ga sa-ki-tin ka-mu la-gi a-ku cin-ta ka-mu a-ku ma-u ni-kah sa-ma kam……”

“Elgaaaaaa……”

Elga meninggal saat itu juga, ini semua salahku, jika aku mau memaafkan Elga semua ini takan terjadi. Sekarang aku harus menerima kenyataan ini, kenyataan yang sangat pahit yang tidak aku inginkan, yang tidak mungkin bisa aku lupakan. Elga menghembuskan nafas terakhirnya dipelukanku, disaat terakhir dia berjanji takan menyakitiku lagi, disaat dia mengatakan mencintaiku dan ingin menikah denganku. Dia mengatakan semuanya disaat meregang nyawa ketika menahan sakit dari benturan keras, ketika darahnya mengalir begitu deras membasahi aspal jalanan.
Rasanya ingin sekali menemani Elga didalam tanah sana, menemaninya dalam kegelapan, kesunyian, kedinginan, aku tidak bisa berhenti menangis, menyesali perbuatanku, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.

Satu minggu setelah Elga meninggal, aku masih menangis, membayangkan semua kenangan indah bersama Elga yang tidak akan pernah terulang lagi. Senyuman Elga, tatapan Elga, takan pernah bisa kulupakan.

“Nilam sayang, ini ada titipan dari Ibunya Elga. Kamu jangan melamun terus dong! Kamu harus bangkit! Biar Elga tenang di alam sana. Ibu yakin kamu bisa!”

“Ini salah aku Bu. Aku butuh waktu.”

Kubuka bingkisan dari Ibu Elga, didalamnya ada kotak kecil berwarna merah, mawar merah yang telah layu dan amplop berwarna merah. Didalam kotak merah itu terdapat sepasang cincin. Aku pun menangis kembali dan membuka amplop itu.

Dear Nilam,
Nilam sayang, maafin aku, aku janji gak akan nyakitin kamu, aku sangat mencintai kamu, semua yang udah aku lakuin itu buat ngeyakinin kalo Cuma kamu yang terbaik buat aku, Cuma kamu yang aku cinta.
Aku harap, kamu mau nemenin aku sampai aku menutup mata, sampai aku menghembuskan nafas terakhirku. Dan cincin ini akan menjadi cincin pernikahan kita.
Aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin berpisah denganmu Nilam.
Love You
Elga

Air mataku mengalir semakin deras dari setiap sudutnya, kupakai cincin pemberian Elga, aku berlari menghampiri Ibu dan memeluknya.

“Bu, aku udah nikah sama Elga!”

“Nilam, kenapa sayang?”

“Ini!” Kutunjukan cincin pemberian Elga dijari manisku.

“Nilam, kamu butuh waktu nak. Kamu harus kuat!”

“Sekarang aku mau cerai sama Elga Bu!” kulepas cincin pemberian Elga dan memberikannya pada Ibu.

“Aku titip cincin pernikahanku dengan Elga Bu! Ibu harus menjaganya dengan baik!”
Ibu memeluku erat dan kami menangis bersama-sama.
*****


By : Efih Sudini Afrilya
facebook : fiehsoed@gmail.com
Thanks guys uda baca…..
Read More ->>

Minggu, 13 Januari 2013

Magic Paper, Aplikasi Java Yang Pandai Memprediksi

Di kesempatan ini, saya mau bagikan sebuah aplikasi java yang hebat, bayangkan! Aplikasi ini mampu memprediksi pikiran kita, dan hampir tak pernah meleset...

Sebelum saya jelaskan caranya, download dulu aplikasinya...


» Magic Paper.jar
» Magic Paper.zip

[Aplikasi di atas support layar 240x320]


Nah, kalo sudah.. kita langsung ke caranya ya...

Buka aja aplikasinya dan pilih 'Start'.



Setelah itu akan muncul seperti ini..



Disini anda harus pikirkan dua digit angka, misalnya 32 maka anda harus jumlahkan seperti..

32
3+2=5
32-5=27

Contoh lagi..

15
1+5=6
15-6=9


Yang harus anda ingat adalah hasil akhir, jika yang anda pikirkan 32 maka hasil akhirnya 27.

Setelah itu tekan 'Continue'.

Akan muncul simbol-simbol aneh seperti ini..



Cari angka hasil akhir tadi, dan lihat bagaimana simbolnya.. Jika sudah bisa mengingat simbolnya tekan 'Continue'.



Tekan saja Yes.. Maka aplikasi akan memprediksi simbol anda dengan tepat..



Silakan anda coba sendiri, dan ajak teman-teman anda untuk ikut bermain... Dan buatlah mereka kebingungan, karna aplikasi ini tak pernah salah.


Salam blogger...
Read More ->>

Minggu, 06 Januari 2013

Opmod 4.21b23 Handler Skin Doraemon Bahasa Indonesia

Opmod 4.21b23 Hui203 Skin Doraemon Bahasa Indonesia
  Apa kabar sobat? Untuk memenuhi request dari seorang sobat yang sebenarnya sudah merequest sejak lama, namun baru hari ini saya bisa memenuhinya. Opmod yang akan saya bagikan kali ini adalah Operamini Skin Kartun seperti yang sudah saya bagikan sebelumnya, yakni Opmin Modif Handler Skin Naruto, nah, untuk kali ini saya akan membagikan Opmod 4.21b23 Hui203 Skin Doraemon Bahasa Indonesia.
Doraemon adalah Robot kucing berwarna biru yang berasal dari abad ke-22 yang dikirim ke abad ke-20 untuk menolong Nobita. Doraemon Lahir pada 3 September 2112 . Tinggi badannya 129,3 cm dan berbobot 129,3 kg. Makanan kesukaannya adalah dorayaki. Doraemon sangat menyayangi dan setia terhadap Nobita. Seringkali ia menolong Nobita walaupun ia sendiri dalam kesulitan.Sebenarnya, Doraemon adalah sebuah robot kucing yang diciptakan oleh Nobita sendiri, dan setelah beberapa lama doraemon berpindah - pindah
sejak pertama kali diciptakan,
doraemon diperbaharui dan tubuhnya dicat baru sehingga berwarna kuning yang dirancang untuk keperluan rumah tangga keluarga kaya.
Sayangnya, sebuah kesalahan terjadi ketika ia menjalani proses produksi. Tak seperti robot kucing lainnya, ia gagal melewati tes sehingga ia dilelang ke keluarga kelas bawah, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobi Nobita.
Doraemon tetap menjadi sebuah
robot kucing berwarna kuning hingga suatu hari, ketika ia sedang mengurus bayi keluarga tersebut, sebuah robot tikus
menggigit telinganya sampai hancur, sehingga terpaksa diamputasi. Doraemon menangis dan terus menangis, ia mencoba untuk mengembalikan telinganya kembali dengan cairan penumbuh, tetapi ia mengambil cairan yang salah dan akhirnya melunturkan cat
ditubuhnya yang semula kuning
menjadi warna dasarnya, biru.
Ia pun berubah menjadi seperti
sekarang ini: sebuah robot kucing berwarna biru, tanpa telinga. Sampai sekarang pun
Doraemon menjadi benci dan takut terhadap tikus. Sebenarnya Doraemon sendiri adalah robot canggih yang diciptakan sendiri oleh Nobita.
Doraemon diciptakan saat Nobita sudah berumur sekitar separuh baya. Dan sebenarnya doraemon sudah berada dikeluarga nobita sejak awalnya ia diciptakan.
Meskipun gagal dalam proses
tes, Doraemon tetap menjadi
sebuah robot canggih yang memiliki alat-alat ajaib yang
mampu memecahkan semua
masalah. Ia juga pengertian dan
memiliki rasa kasih sayang, seperti saat Nobita menangis dan
merengek kepadanya, Doraemon dengan senang hati akan mendengarkan semua keluhannya dan membantunya. Doraemon juga mampu memahami perasaan manusia, baik itu sedih, takut, marah, gembira,simpati, maupun lainnya. Ia mempelajarinya, dan bertindak
sesuai apa yang ia pelajari, ia
dapat berteriak kegirangan, meloncat ketakutan, dan menangis haru. Namun, ia juga
bertindak sangat emosional,
apalagi ia memiliki sifat tempramental yang cukup buruk ketika sedang bertengkar dengan Nobita. Ia juga memiliki "senjata rahasia"
yang bisa digunakan dalam
keadaan terdesak, yaitu kepalanya yang lebih keras
daripada batu sekalipun.
Singkatnya, ia menjadi sebuah
robot yang memiliki perasaan
seperti manusia.
Tubuh Doraemon sangat sensitif, ia tak dapat beraktivitas dengan normal jika ia kehilangan suku cadangnya walaupun itu hanya sebuah mur. Ia memiliki seorang adik bernama Dorami yang siap menggantikan tugasnya menjaga Nobita ketika ia menjalani servis rutin pada masa depan.
Dan berikut link download Opmod 4.21b23 Hui203 Skin Doraemon Bahasa Indonesia nya:

Read More ->>

Sabtu, 29 Desember 2012

Auto Followers Twitter ( Perbanyak followers mu sampai puluhan ribu )


neo-0000063.jpg

Asalamualaikum wr.wb .

Ada yg baru nicchhh ..
Auto Followers Twitter ..!!
Lumayan Yang Pengen Eksis Followers Ampe Puluhan Ribu .. Hahahah xD

Langsung aja Comot Disini script nya ..!!

Tutorial Udah Di Dalem nya gan ..!!

Follow juga Twitter ane @MusttourArch17 Ya gan

Jangan Lupa Juga Gabung di Fans Page FB Archmust Modding Hp ya ..!!

saya sudah mencoba ny dan sukses sob

sumber: 
Read More ->>

Kamis, 27 Desember 2012

Novel : Cinta Di Dalam Gelas 1

Cinta Di Dalam Gelas



Mozaik 1
Purnama Kedua Belas

SEPERTI dugaanku, jika hujan pertama jatuh tepat pada 23 Oktober, ia masih akan berinai- rinai sampai Maret tahun berikutnya. Rinainya akan pudar menjelang pukul tiga sore bersama redupnya alunan azan asar. Setelah itu, matahari kembali merekah.
Cahaya Tuhan, sebagian orang menyebutnya, yakni semburat sinar dari langit yang menerobos celah awan-gemawan, tembus sampai ke bumi berupa batang-batang cahaya, sering tampak pada sore nan megah itu. Jika ia menghantam ombak, bahkan angin tak berani mendekat. Samudra mendidih.
Yang kumaksud dengan sebagian orang itu adalah para seniman-pelukis atau mereka yang jatuh hati pada fotografi, dengan mata yang mampu melihat alam sebagai sebuah karya seni.
Pukul empat sore, tampak matahari perlahan melintas untuk menyelesaikan sisa edarnya di langit bagian barat. Sejurus kemudian biru. Biru merajai angkasa. Suatu warna yang tak hanya dapat dipandang, tapi seakan dapat ditangkap, dapat dirasakan; lembut, menyelinap ke dalam dada. Hanya sekejap, tak lebih dari dua menit, lalu matahari menghamburkan lagi warna jingga yang bergelora.
Blue moment begitu sebutan para seniman tadi untuk dua menit nan memukau itu. Mereka cepat-cepat mengemasi kanvas, dudukan kamera, atau sekadar melamun, untuk menyergap moment itu. Seratus dua puluh detik nan ajaib, angkasa yang biru membuat seluruh alam berwarna biru. Batu-batu menjadi biru. Pohon kelapa menjadi biru, perahu, jalan setapak, ilalang, gulma, burung-burung pipit semuanya membiru. Bahkan angin menjadi biru. Para seniman itu terlempar ke dalam surga di dalam kepala mereka sendiri. Konon, ujar cerdik cendikia, sangat sedikit tempat di muka bumi ini yang memiliki blue moment. Namun, ia sering hadir di pantai-pantai indah di pulau kecil kami—Belitong, di penghujung musim hujan, kalau sedang beruntung. Setelah itu, abang sang sore: senja, datang dengan diam-diam,
berjingkat-jingkat, mengendap-endap.

 Gelap pun hinggap, tapi tak lama. Menjelang pukul sepuluh malam, purnama kedua belas yang belum sempurna mengintip-intip. Sebentar kemudian, langit kembali cerah. Rasi belantik dapat dipandang dengan mudah.
Pukul dua belas malam, orang-orang suku bersarung keluar rumah. Di pekarangan, mereka berkumpul membentuk lingkaran dan menggumamkan mantra-mantra untuk menghormati purnama yang dahulu kala pernah mereka sembah sebagai Tuhan, dan sekarang masih mereka hormati sebagai penjaga setia pasang-surut laut. Mantra mendayu menjadi lagu, lalu lagu tergubah menjadi rayu.
Orang-orang sawang bertolak naik perahu, menyerbu terumbu-terumbu, berkejar- kejaran dengan ombak yang tak melawan dan angin yang berkawan.
Orang-orang Tionghoa, tanpa banyak cincong, buka bakiak, tiup lampu minyak, naik ke dipan, cincai. Mereka telah bertamasya ke pulau kasur sejak pukul delapan tadi kar ena esok subuh harus cepat bangun untuk kembali bekerja keras.
Orang-orang Melayu, tengah malam buta itu, menghempaskan gelas kopinya yang terakhir di atas meja warung, lalu pulang beramai-ramai naik sepeda, masih saja ngomel- ngomel pada pemerintah.
Ω
Tak terasa dua musim telah lewat sejak aku membatalkan diri untuk merantau ke Jakarta karena rasa cinta, yang dengan malu-malu harus kuakui—tak terbendung—pada seorang perempuan Tionghoa bernama A Ling.
Sering kulamunkan, bagaimana aku, seorang anak Melayu udik dari keluarga Islam puritan, bisa jatuh cinta pada perempuan Tionghoa dari keluarga Konghucu sejati itu. Ia tentu memiliki semua hak untuk menempatkan dirinya dalam pikiran yang sama seperti pikiranku barusan. Namun, Kawan, seandainya kita bisa tahu dengan siapa kita akan berjumpa lalu jatuh cinta seperti tak ada lagi hari esok, maka beruk bisa melamar pekerjaan menjadi ajudan bupati.
Dalam pada itu, hari ini, kudapati diriku masih duduk di sini, sebagai pelayan W arung Kopi Usah Kau Kenang Lagi, yang tak lain punya pamanku sendiri. Kulihat masa depanku terbentang beriak-riak bak arus Sungai Linggang sejauh mata memandang melalui jendela warung kopi ini. Di balik batas mata memandang itu adalah Jakarta, dan di sana masa depan masih misterius bagiku.
Kawan tentu tak lupa bahwa dulu aku terpelencat ke dalam pekerjaan ini sebagai bagian dari perjanjian tak tertulis dan ujung gerutuan panjang ibuku, yang tak habis -habis serinya macam sinetron, yang pada pokoknya, secara blak-blakan, tak sudi menerimaku berada di
kampung dalam keadaan menganggur, meski hanya sehari saja. Tak sudi.

  “Lelaki muda, sehat walafiat, terang pikiran, dan punya ijazah, tidak bekerja?
Sepatutnya disiram dengan kopi panas!” begitu ancaman terakhir Ibu.
Maka, dengan perasaan terpaksa, aku berangkat kerja pagi-pagi. Melalui jendela, sambil mengunyah sirih, Ibu menatap setiap langkahku. Tatapannya adalah mata belati yang menikam pinggangku. Efek tatapan itu kadang kala masih marak sampai sore dan hanya bisa kuredakan dengan menenggak dua butir pil pening kepala.
Sampai di warung kopi, aku disongsong oleh omelan pamanku, yang sangat tidak suka pada pemerintah, yang menganggap masyarakat semakin amoral, dan yang karena suatu penyakit kandung kemih yang aneh membuatnya tak bisa menampilkan suatu performa pada tingkat paling minimal sekalipun. Dengan menyebut lokasi penyakit itu, Kawan tentu mafhum maksudku dengan performa tadi. Akulah yang kemudian menjadi tempatnya menumpahkan semua kegagalan politikal, sosial, dan personalnya itu. Terlalu tak tahu adatkah aku ini jika
yang terakhir tadi—personal itu—kutulis seksual saja?
Keadaan semakin tak menyenangkan, yaitu barangkali karena kekecewaannya pada diri sendiri, lambat laun Paman menjadi orang yang gamang. Paranoid, kata orang Jakarta. Mungkin kurang tepat istilah itu, tapi apalah peduliku. Jadilah ia selalu menuntut untuk diyakinkan. Hal itu kemudian menjadi bagian paling sarkastik dalam omelannya.
“Kaudengarkan apa yang kubicarakan ini, Boi?” begitu selang beberapa waktu jika ia menyemprotku. Ia harus mendapat jawaban yang meyakinkan, tak cukup dengan anggukan saja, bahwa aku mendengar setiap sampah dari mulutnya yang ia lontarkan sekehendak
hatinya itu. Kalau tidak, ia akan terus ngomel seakan ada peternakan omelan di dalam mulutnya.
“Kudengar, Pamanda, kudengar,” jawabku sambil melenggang pembawa puluhan
gelas kopi di atas nampan. Dalam keadaan semacam itu, sering aku berhenti sejenak dan menengok ke atas: Wahai Tuhan yang sedang duduk di singgasana langit ketujuh, inikah kehidupan yang KAU-berikan padaku?
Namun, pada saat tertentu yang tak dapat diramalkan, Paman tiba-tiba bisa menjadi sangat lembut. Suaranya lemah dan puja-pujinya melambung bahwa seumur hidupnya ia tak pernah melihat seorang pria yang begitu halus perangainya dan begitu rajin bekerja sepertiku. Tanpa alasan yang masuk akal, ia bahkan sering menyebutku tampan dan bertubuh atletis. Bahwa sorot mataku lendut dan bulu mataku lentik seperti boneka dari India. Lantas, selorohnya, sejak aku mengabdi padanya—pelanggan warung kami semakin banyak. Reputasi warungnya semakin harum. Ditepuk-tepuknya pundakku dengan penuh kasih sayang, lebih sayang dari anaknya sendiri. Lalu ia berbalik, melihat meja-meja kopi, dan berbalik lagi.
“Bujang! Tidakkah kau tengok gelas kotor itu? Cuci sana. Dasar pemalas! Tak berguna
sama sekali!”

 Pelajaran moral nomor 20: persoalan syahwat adalah asal muasal penyakit jiwa kepribadian ganda.
Namun, semua penderitaan itu terbayarkan jika aku mengingatkan diriku sendiri bahwa semua kesusahan jiwa dan raga itu, dari pagi sampai petang itu, adalah demi ketenteraman hati ibuku dan lebih indah lagi, demi masa depanku dengan A Ling.
Ah, jika aku terkenang akan perempuan Tionghoa itu, akan senyumnya ketika melihat, aku merasa ganteng dan tinggi. Jika terkenang akan kuku-kukunya yang menawan, akan caranya mengucapkan huruf R, serta satu kemungkinan pada suatu hari kelak, ia berjumpa dengan teman-teman lamanya di sekolah nasional dulu dan berkatalah dia.
“Aih, maaf. Saking asyik ngobrol, sampai aku lupa. Ini suamiku, Ikal.”
Aku merasa sayap tumbuh di bawah kedua ketiakku, dan aku bersyukur pada Yang Mahatinggi untuk menciptakan huruf R dalam sebaris kalimat perkenalan yang penuh pesona itu.
Saban sore, aku melihat A Ling berdiri di samping sepedanya, di depan warung kami, menungguku pulang kerja. Matahari sore yang kuning menerpa wajahnya. Sebuah kecantikan yang tak dapat dibatalkan. Ia menunggu dengan tak sabar, sesekali ia mendengus dengan ketus, dan aku mendapat alasan mengapa aku dilahirkan ke muka bumi ini sebagai orang Melayu, meski udik sekalipun, biarlah, suka-suka Tuhanlah. Karena semua itu—paras kuku, huruf R, dan perkenalan itu—lebih dari cukup bagiku untuk menahankan penindasan habis- habisan dari pamanku. A Ling sendiri bekerja di toko Zinar. Kami sepakat menabung sedikit demi sedikit untuk mempersiapkan keberangkatan kami ke Jakarta dan menyongsong masa
depan nan gilang-gemilang. Oh, sungguh mengharukan.

Cukup sampai di sini dulu ya bacanya sob kita sambung ke bagian 2 di karenakan terlalu banyak yg perlu di ketik.
Read More ->>

NOVEL REMAJA 2

NOVEL REMAJA 2

 

Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader.
Untuk membaca file berektensi djvu, silahkan download dulu program Windj view  download di sini
Untuk membaca file-file berektensi .prc, silahkan download dulu program pembacanya Mobireadersetup  download di sini
Note : jika teman-teman menemukan link yang error mohon kesediaannya melaporkan melalui form kontak atau  klik disini .
Menanggapi banyaknya permintaan dari pengunjung Download Novel Terbaru yang menginginkan novel-novel bertema remaja atau teenlit, kami terus berupaya untuk mendapatkan sebanyak mungkin novel-novel remaja atau novel teenlit tersebut dan menguploadnya di website ini.
Kali ini kami mengupload lagi sebagian dari koleksi kami yakni novel-novel remaja atau novel teenlit yang sudah bisa teman-teman download di halaman ini.

download novel remaja 2
Berikut beberapa diantaranya yang bisa teman-teman download novel remaja atau download novel teenlit sbb:
(Note: buat yang mau download, jangan lupa like Fanpage Download Novel dan share ke teman-teman FB kamu ya, biar kami tetap semangat untuk mengupload file-file yang lainnya yang jumlahnya masih ribuan buku lagi nih…thanks)

Update 27 November 2012
1. 5cm – Donny Dirgantoro    download di sini
2. 1st Love Never Die            download di sini
3. A Walk To Remember (bhs indo)               download di sini
4. Apa yaa?…Apa Hidup Ini Kan Lebih Baik Dari Mimpi                download di sini
5.  Batas Revolusi di 181                 download di sini
6. Cahaya Bintang                download di sini
7. Chicken Soup for The Couples Soul               download di sini
8. Cinta Buta Sang Penulis Muda                download di sini
9. Cinta Maya             download di sini
10. Dear Dylan                 download di sini
11. Dear Love                download di sini
12. Duka Lara              download di sini
13. Hidupmu Adalah Sirkusmu                download di sini
14. Ikro              download di sini
15. Jaka dan Dara             download di sini
16. Karunia Mutiara Cinta                 download di sini
17. Kau Tak Perlu Mencintaiku           download di sini
18. Kisah Dunia Paralel             download di sini
19. Merah Muda dan Biru             download di sini
20. Novel Revolusi              download di sini
21. Sayap Bidadari               download di sini
22. Siapa Ayahku                  download di sini
23. The True of My Life               download di sini
24. Topeng Kuning               download di sini


Read More ->>

Novel : Cinta Bukan Segalanya 5

 
Oleh : Nana Billa
BAB 5

“Cik Lea, saya bukan tak nak tolong tapi masalahnya kes ni memerlukan terlalu banyak masa.” Ujar Encik Rahidan perlahan. Aku tertunduk lama.
“Tapi Encik Rahidan, benda ini penting bagi saya. Saya tak kisah berapa banyak masa yang awak perlukan cuma apa yang saya mahu hanyalah maklumat dia.” Aku masih cuba untuk memujuk. Walau apa-apa pun yang terjadi, aku tekad untuk mencari maklumat terkini mengenai kak Zira. Aku rela menunggu di restoran berjam-jam lamanya hanya untuk menemui penyiasat ini.
Melalui maklumat yang aku terima, Encik Rohidan penyiasat yang professional dan terlalu memilih untuk menerima tugasannya. Oleh kerana itu, aku rela berkejar ke sana dan ke mari semata-mata untuk mengejar lelaki yang berumur lebih kurang separuh abad ini. Semua itu aku lakukan dengan harapan lelaki ini akan terbuka mata untuk memberikan pertolongan kepadaku. Walaupun tanpa keikhlasan, aku harap lelaki dewasa ini mampu menerima permintaanku meskipun hanya berteraskan simpati semata-mata.
“Cik Lea tak kisah kalau lambat sikit baru kamu dapat maklumat mengenai dia?” soal Encik Rahidan lagi. Kepalaku mula di dongak. Seakan menemui harapan.
Aku menggeleng kepala. “Saya tak kisah.” Walaupun kalau ikutkan, aku mahu mendapatkan maklumat mengenai kak Zira secepat yang mungkin.
“Kalau boleh saya tahu, siapa perempuan ini? Kenapa Cik Lea nak siasat mengenai dia dan seluruh keluarganya?” soal Encik Rohidan. Aku termangu. Tidak tahu jawapan yang sepertimana yang harus ku berikan.
Aku terdiam lama.
“Takpelah kalau Cik Lea tak nak jawab. Saya tahu mungkin soalan saya agak peribadi untuk Cik Lea jawab.” Kata-kata Encik Rohidan seakan memberikan aku satu kekuatan.
“Maafkan saya, Encik..” Encik Rohidan tersenyum mendengar kata maaf dariku.
“Panggil sahaja Pak cik, lagipun Cik Lea nampaknya seperti sebaya dengan anak saya.” Ujar Encik Rahidah ramah. Nampaknya aku tersalah anggap keperibadian lelaki ini. Orangnya juga nampak baik.
Aku tersenyum lantas mengangguk bersetuju.
“Kalau macam tu, pak cik panggil saja saya Lea.” Kali ini aku pula mula berbahasa.
“Err, memang ini aje ke maklumat yang Lea ada?” soal Encik Rohidan mula serius kepada maksud pertemuan kami. Dia merujuk kepada gambar yang kini dalam pegangannya. Aku mengangguk perlahan.
“Nama penuh?” soal Encik Rohidan lagi. Aku mengeluh berat.
“Saya tak ingat dan… mungkin juga saya tak tahu. Saya cuma ingat saya panggil dia kak Zira.” Jawabku jujur. Sememangnya itu sahaja maklumat yang aku ada mengenai kak Zira. Entah siapa keluarganya dan tempat asalnya sememangnya tidak berada dalam pengetahuanku.
“Pak cik bukan apa, cuma… gambar ini pun agak lama.” Aku tergelak kecil sedaya upaya menutup rasa bersalah apabila Encik Rohidan bersuara.
“Ya, ini gambar 15 tahun yang lalu. Maaf kalau saya menyusahkan Pak cik.” Ujarku. Encik Rohidan menangguk berkali-kali. Mungkin masih menimbangkan keputusan sama ada ingin menolongku ataupun tidak. Lagi pula ia melibatkan banyak masa dan berpandukan gambar dan nama samaran yang agak sukar sebenarnya untuk menyiasat, agakku.
“Hmm, baiklah. Pak cik boleh tolong Lea.” Jawapannya yang tidak ku sangka ternyata mengejutkan aku. Mataku bercahaya.
“Tapi… cuma satu nasihat pak cik. Jangan terlalu berharap.” Aku mengangguk berkali-kali. Ya, aku takkan meletakkan terlalu banyak harapan. Kesudiannya untuk menolongku sahaja sudah cukup menggembirakan aku.
____________________________________________________
Aku melangkah perlahan menaiki tangga. Tidak mahu sesiapa menyedari kepulanganku yang agak lewat pada malam ini. Selepas berjumpa dengan Encik Rohidan, aku membawa diri ke mana sahaja kakiku mampu melangkah. Sedar tak sedar masa juga semakin laju berlalu dan baru kini aku pulang padahal masa juga sudah menganjak ke angka 12.00. Kalaulah kepulanganku pada tengah malam ini berada dalam pengetahuan kedua ibu bapaku, mungkin persepsi mereka terhadapku mulai berubah. Aku hanya mampu berdoa.
“Lambat Lea balik.” ujar papa lantas membuatkan aku terkejut. Aku mengurut dada berkali-kali, masih lagi terkejut walaupun papa hanya menegur. Nampaknya hanya papa yang berada di ruang tamu.
Tangga yang ku daki akhirnya ku turuni kembali. Tak tergamak aku meninggalkan papa keseorangan. Mungkin mama sedang tidur nyenyak di bilik sehinggakan tidak sedar akan kehilangan papa. Tangan papa aku salam.
“Lea ada hal sikit tadi pa. Ingatkan nak balik terus tapi itulah… dah lama tak pusing bandar Shah Alam, melenconglah jawabnya.” Aku tersengih.
“Dah banyak berubah rupanya…” aku bersuara perlahan, merujuk kepada bandar Shah Alam yang kini terlalu banyak bangunan pencakar langit. Kerusi roda papa aku tolak menuju ke sofa sebelum aku melabuhkan punggung.
“Kesian Lea.” Papa meletakkan tangannya di atas tanganku. Intonasi papa membuatkan aku turut sebak.
“Isy, papa ni. Takde apalah. Lagipun Lea seronok jalan-jalan ni.” Ujarku cuba mengusir rasa sedih yang mula terasa. Aku tahu apa yang
cuba papa sampaikan.
“Kalau papa dan mama redha dengan semuanya lama dahulu, mungkin Lea takkan makan hati terlalu lama.” Papa masih lagi dalam mood ‘Bersamamu’. Tangan papa aku pegang erat. Aku mula berasa bersalah kerana pernah mengeluarkan ayat sebegitu.
“Papa. Lea kan dah kata takde apa-apa. Kita tak payahlah nak ungkit
pasal hal dulu-dulu. Okey?” aku cuba memujuk papa. Lagi pula kesihatan papa seminggu dua ni tidak terlalu memberansangkan. Menurut doktor, papa tidak boleh terlalu sedih ataupun berada dalam tertekan.
“Okey, Lea pun kena janji dengan papa. Papa tak nak Lea ingat-ingat lagi pasal kak Zira. Kita lupakan kisah lalu. Biarlah hanya kenangan Along dalam ingatan kita. Lea janji?” kali ini papa pula yang menuntut janji. Papa seperti tahu-tahu sahaja apa yang aku sedang lakukan kini. Aku mengeluh berat sebelum akhirnya aku mengangguk bersetuju.
Walaupun aku tahu janjiku dengan papa hanya akan tinggal janji namun aku tetap berjanji sekadar menyedapkan hati papa. Masakan aku boleh memaafkan kak Zira semudah itu.
_______________________________________
Aku melangkah ke pejabat dengan kerutan di dahi yang tak surut-surut. Aku hairan dengan situasi pagi ini. Semuanya kelihatan ceria, tidak seperti hari-hari yang sebelumnya. Walaupun pejabat ini sememangnya ceria sejak pertama kali aku melangkah di syarikat ini tapi hari ini aku rasakan suasana cerianya seperti agak berbeza. Seperti ada sesuatu yang gembira telah berlaku. Seperti mendapat durian runtuh.
Interkom ku tekan.
“Liza, masuk kejap. Aku nak bincang pasal kolum terbaru yang kau cadangkan hari tu.” Ujarku.
Tidak sampai lima minit, kelibat Liza mula muncul di hadapanku dengan senyuman yang sama dengan pekerja yang lain. Aku makin hairan.
“Kau ni kenapa Liza? Senyum-senyum macam kena sampuk ni.” Tebakku merapu. Liza pula makin galak ketawa membuatkan aku semakin seram berada berduaan dengannya dalam bilik ini. Aku pantas berdiri.
“Kau jangan macam-macam Liza. Aku ni penakut.” Rintihku sayu. Sungguh aku sedang takut kini. Aku terasa seperti pejabatku di serang zombie. Tetapi Liza seperti sengaja menakut-nakutkan aku lalu berlagak seperti zombie dan mula menghampiriku. Semakin kuat pula dia menghamburkan ketawanya.
Terasa diri di tipu, laju sahaja aku mendekatinya lalu di cubit-cubit lengannya. Dia menjerit kesakitan sambil menggosok lengannya.
“Le…a…” jerit Liza perlahan. aku berlagak biasa lalu kembali duduk. Liza turut melabuhkan punggungnya di kerusi.
“Kau ni. Sakit tau.” Marah Liza. Kali ini giliran aku pula menghamburkan ketawa. Liza mencebik namun ada rasa gembira yang menjengah. Argh, seronok rupanya memperkenakan orang ni.
“Padan muka kau. Suka sangat ek buat dajal kat aku, hah sekali kena
baru lah tahu.” Marahku manja.
“Ala… kau ni. Aku nak gembira sikit pun tak boleh.” Liza mula menarik muncung.
“Ye la. Liza, kenapa aku tengok semua orang gembira aje hari ni? Ada apa-apa ke?” soalku yang dari tadi ingin tahu.
“Apa tak gembiranya, Hasif dapat projek baik punya.” Bagitahu Liza.
“Projek apa?” soalku. Selama ini sudah banyak projek kami dapat tapi inilah kali pertama aku melihat pekerja-pekerja syarikat You And I (YNI) Production ini terlalu gembira.
YNI Production adalah sebuah syarikat penerbitan terbesar di Malaysia yang menerbitkan majalah PerfectExcel yang kini di kenali ramai dan berjaya mendapat tempat di hati pembaca. Majalah PerfectExcel ini adalah majalah yang merangkumi semua genre-hiburan, bisnes, cerpen, lawak dan sebagainya. Semuanya di gabungkan dalam satu majalah.
Apa yang istimewanya majalah ini adalah kerana kandungan isinya. Semua maklumat yang di lampirkan ke dalam majalah ini dipastikan sah dan mendapat kebenaran empunya cerita. Oleh itu, majalah ini tidak pernah terlibat dalam kes saman sepertimana majalah lain kerana memaparkan cerita yang hanya gossip semata-mata. Hal ini meyebabkan rasa bangga terhadap papa semakin menebal.
“Projek Kate.” Ujar Liza memuntahkan sebaris ayat yang ternyata tidak menjawab langsung pertanyaanku. Kerutan di dahiku semakin kelihatan.
“Ala, kau ni.. Maklumat mengenai kandungan Kate Middleton.”
“Eh, kejap! Majalah kita kan hanya menulis sekiranya cerita itu di sahkan benar. Dan apa maksud kau yang kita akan memasukkan entry mengenai Kate? Kau tak ingat ke kes jurarawat yang kena bunuh tu?” soalku gerun. Sesungguhnya itulah yang aku rasakan kini. Ketakutan. Aku mula sangsi dengan pujianku sebentar tadi.
“Ya lah. Sebab itu kita semua gembira kerana Kate yakin untuk bercerita kepada majalah kita. So, ini satu kebanggaan bagi kita.” Aku mengangguk apabila mula mendapat gambarannya. Aku mula lahir rasa hormat pada si dia yang berjaya mendapat berita yang begitu sensasi itu. Tak sangka syarikat penerbitan majalah di Malaysia di berikan penghormatan terlebih dahulu mengatasi majalah-majalah terkenal luar Negara. Unbelievable!
“Mana dia tu? Aku naklah jugak ucap tahniah.” Aku bersuara memecahkan angan-angan Liza yang aku sendiri tidak pasti. Asyik tersengih je memanjang.
Aku terlalu ingin mengenali lelaki itu. Lagipun tidak pernah ku tahu wujudnya pekerja papa yang bernama Hasif.
“Hasif tu jarang kat pejabat. Biasalah, pekerja yang papa kau paling sayang. Semua kerja yang menarik pasti jatuh kat tangan dia dulu. You know what, there are so many girls who admire him. Of course I am in the lists.” Ujar Liza dengan senyuman yang semakin menjadi-jadi gatalnya. Aku hanya mampu menggeleng.
Dalam hati, terbit sedikit rasa cemburu pada lelaki yang di kagumi ramai itu.
“Kalau hubungan aku dan papa masih seperti dulu, mungkin papa akan serahkan semua ni pada dia.” Ayat yang sedari tadi hanya berlegar di kepala ternyata mengalir lalu keluar melalui bicaraku. Liza pantas berpaling ke arahku. Dia tampak terkejut.
“Apa yang kau merepek ni Lea? Realiti ni tak sama dengan drama tv. Kalau drama bolehlah tunjuk yang si bapa ni sayangkan kuman seberang laut berbanding gajah di depan mata. Tapi ini realiti, seteruk mana pun anak dia, harta tetap untuk yang berhak.” Liza mula membebel. Seperti bertih jagung mulutnya berkta-kata. Itu baru satu ayat yang aku ucapkan, cuba kalau berpuluh-puluh ayat. Confirm dia membebel dua jam lamanya. Aku hanya mampu tersenyum nipis.
“Maksud kau… aku ni teruk?” sengaja aku membakar perasaan Liza. Jelas kelihatan asap berkepul-kepul yang keluar melalui telinganya.
“Kau ni kan, Lea. Aku cepuk kang.” Ayat Liza membuatkan aku gelak terbahak-bahak.
Gurauan mesra alam kami terganggu dengan ketukan di pintu. Dahiku berkerut hairan. Kening kiri di jongket sedikit. Bagai mengerti maksud yang di sampaikan, Liza membalas dengan jongketan kedua-dua bahunya.
Tanpa menunggu arahanku, Liza memulas tombol. Senyumannya terukir.
“Siapa?” soalku. Liza berpaling ke arahku.
“The one you want to see.” Jawab Liza lalu muncul kelibat seorang lelaki. Dia mendekatiku sambil wajahnya di iringi senyuman. Tangan di hulurkan kepadaku.
“I’m Hasif. Azril Hasif.” Mendengarkan suara garaunya membuatkan aku seperti terkena panah asmara.
Aku melemparkan senyuman nipis yang ternyata janggal. “Azalea Ayesha. Just call me Lea.”
Azril Hasif menggenggam tangan kanannya apabila hulurannya tidak ku sambut. Haih, lelaki ini seperti tidak nampak gaya penampilanku. Sepatutnya dari tudungku, di sudah dapat mengagak caraku. Namun, tidak sopan sekiranya aku hanya membiarkan tangannya di awangan terlalu lama.
“Maaf.” Ujarku perlahan memohon dia sedar sendiri.
“Oo, its okay. Saya yang sepatutnya minta maaf.” Kali ini dia melontarkan kata maaf. Aku sekadar mengangguk. Tanpa sedar, hatiku telah menanda ‘right’ pada kesopanan dan kesusilaannya. Oh, dia lulus satu daripada beberapa ciri lelaki idamanku.
“Oh, sorry. Have a seat, please. Liza, you too.” Ujarku gagap apabila terdiam terlalu lama. Liza telah mengukirkan senyuman berbahayanya.
“It’s okay, Lea. Aku buatkan coffee untuk korang. Anyway Encik Hasif, have a nice chat.” Azril Hasif hanya mengangguk mendengar gurauan berkasih dari Liza.
Azril Hasif mula mendapatkan posisi yang selesa. “Awak nampak macam terkejut. Bukan ke Encik Hakim dah beritahu yang saya akan masuk pejabat harini.” Soal Azril Hasif. Aku hanya berkerut.
“Ini kali pertama saya mendengar cerita fasal awak.” Jawapanku membuatkan dia hanya mengangguk dan kami sekali lagi terdiam. Oh, kaget sungguh apabila berdua-duaan sebegini. Apatah lagi dengan lelaki yang pertama kali ku jumpa.
Aku tak tahu apakah perasaaan yang melanda kini namun aku sedar inilah yang di namakan cinta. Tak sangka ketika umurku sudah mencapai angka 24 barulah hatiku di usik. Dan lelaki ini ternyata cinta pertamaku yang aku sendiri tidak menyangka ianya adalah cinta pandang pertama.

Read More ->>

Rabu, 26 Desember 2012

Download Ucweb Handler Terbaru Uc8.8 Hui209

ucweb handler terbaru
apa kabar sobat? Ucweb kembali meluncurkan versi terbarunya.Ucweb terbaru ini sudah sampai versi 8.8 yang tentu sudah semakin mantap, namun begitu saat saya mencoba menginstallnya di hp saya, ternyata ucweb ini sedikit berat kinerjanya di hp saya, tapi mungkin di hp sobat akan berjalan dengan baik, kalau saya sih lebih suka menggunakan Opmod handler sebagai teman saya mengarungi jagat maya ini, hehe.
Ucweb Handler Terbaru ini juga sudah menggunakan Handler Versi Terbaru, yakni hui209 dari dzebb,
Tertarik untuk mendownloadnya? Silahkan download di bawah ini:

Untuk yang berformat zip silahkan di ekstrak ya, jangan di rename.
Thanks to : Dzebb, Ykhandler nextwap
Read More ->>

download wallpaper flash swf untuk java

apa kabar sobat? Untuk kali ini saya akan membagikan sesuatu yang belum pernah saya bagikan. Itung-itung biar isi dari blog ini lebih variatif, tidak melulu trik gratisan dan aplikasi handler hehe. Kali ini yang akan saya bagikan adalah wallpaper flash swf, tapi kalau di symbian flash swf ini tidak bisa digunakan untuk wallpaper tapi hanya bisa diputar, sedangkan untuk ponsel java, mantap dibuat wallpaper. Sederhananya flash wallpaper ini adalah wallpaper animasi yang bisa bergerak, tapi lebih keren dari gambar animasi gif biasa.
Tertarik untuk mendownloadnya? Silahkan download secara gratis di bawah ini:
1. chicken
chicken.swf
download

2.star

star.swf
download

3. time sea
time sea
download

4.fish
fish swf
download

5.
aurora
aurora
download

6. galaxy
galaxy.swf
download

7.
nature
nature.swf
download

8. speedometer
speedometer
download

9. windows
windows.swf
download

10. angry bird
angry bird.swf
download
Read More ->>

Download X-plore v.3.05 apk, Aplikasi File Manager Android


 X-plore v.3.05 apk, aplikasi file manager android
 apa kabar sobat? Untuk para pengguna ponsel symbian file manager X-plore sudah pada tahu, bahkan menjadi kebutuhan hp berplatform symbian, symbian sekarang memang sudah terkikis seiring datangnya ponsel-ponsel semacam android, untuk sobat-sobat yang menggunakan handphone dengan OS Android,
Berikut adalah beberapa fiturnya:
  • Dual panel tree view
  • Root, FTP, SMB, Sqlite,Picasa,
    Zip, Rar explorer
  • Cloud storage access: Google
    Drive™, Dropbox, SugarSync,Boxnet, SkyDrive, Webdav,Yandex.disk
  • Favorite folders
  • Built-in viewers for images,video, audio, text
  • Hex viewer
  • Fast Image viewer with zoom and slide to previous/next images in folder
  • Thumbnails for images and
    video as well as for various file
    types (depending on associated
    application)
  • Multi-selection - always
    available, yet not disturbing
  • View APK files as ZIP
  • Share - send files by Bluetooth,email, or whatever the device supports, from any location
  • Configurable buttons and key
    shortcuts
  • Seamless work with Zip (as if it was normal folder)
Nah sobat, itulah beberapa fitur dari X-plore v.3.05 apk, aplikasi file manager android ini. Tertarik untuk mendownloadnya? Silahkan sobat download secara gratis di sini
Read More ->>